Apresiasi Rektor USN Kolaka untuk Andi Amran Sulaiman Membangun Smelter PT Tiran di Konawe Utara

Dr. Azhari

GATENEWS – KOLAKA : Dukungan terhadap pembangunan smelter PT Tiran Mineral, salah satu unit usaha Tiran Grup milik mantan Menteri Andi Amran Sulaiman, di Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara, terus berdatangan.

Rektor perguruan tinggi negeri, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Dr. Azhari, menulis sebuah catatan tentang Andi Amran Sulaiman (AAS), Rabu (23/6/2021). Ia mengulas pertemanannya, karir AAS yang dimulai dari menjadi pegawai PT Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga ia menjadi menteri terkaya di masanya dan kini melanjutkan pengembangan bisnisnya.

Azhari mengemukakan alasan dia mendukung langkah AAS menggelontorkan investasi yang cukup besar di Bumi Anoa ini, dengan apik dan jenius. Ia bahkan menyisipkan kegeramannya terhadap investasi asing dengan santun dalam tulisannya itu. Tulisan tersebut beredar di berbagai saluran sosial media, ia mencatatnya di akun Facebook pribadinya, AZhari.

Berikut tulisannya;

Seberkas Cahaya dari Timur itu Salah Satunya Andi Amran Sulaiman

Dr. Azhari
(Rektor USN Kolaka, Sebuah Catatan)

Saya terpanggil membuat catatan ini bukan karena saya mengenal beliau secara pribadi. Kesempatan saya bertemu hanya saat beliau jadi menteri, hadir di undangan forum kami para rektor. Agak lebih puas saya saksikan gaya interaksinya saat pertemuan di Makassar dengan kami para rektor PTN Kawasan Timur Indonesia.

Sebagai anak Sulawesi saya selalu merasa bangga, sejak saat mahasiswa dulu bila ada tokoh pembicara dari pulau kelahiran saya. Saya bangga dengan pak JK, pak Ryas Rasyid, Andi Alfian Malaranggeng saat awal pulang studi dari Amrik dan getol membantu pak Ryas saat itu bicara Otoda. Ada pak Masihu Kamaludin yang saat kami studi di STPDN, kami kumpul di rumah salah satu tokoh masyarakat Sultra di Bandung, dengarkan beliau menasehati kami. Bergaul dan mendengarkan para tokoh bicara itu, sejatinya adalah sebuah pelajaran yang bernilai tinggi. Karena kita tidak sedang membaca cerita tetapi kita bisa langsung melihat ekspresi mereka dan kemahiran mereka dalam mengulas persoalan secara otodidak.

Maka jangan lewatkan saat bila JK bicara menasehati kita tentang insting bisnis dan dagang, serta politik, seperti halnya jangan pula lewatkan bila Andi Amran Sulaiaman sedang ingin berbicara tentang bagaimana membangun usaha dari awal hingga kemudian besar. Satu lagi saat ini ada nama Bahlil Lahadalia, putra Buton pengelana yang tidak pernah ragu menguraikan latar belakang dirinya di publik.