BTS, Mesin Propaganda Ekonomi Korea Selatan untuk Dominasi Dunia

Rian Adriansyah

Penulis:Rian Adriansyah
(Staf Bid Humas Polda Sultra dan Pelaku Industri Kripto)

GATENEWS – Tepat di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, saya teringat bung Karno pernah berkata “Berikan aku 10 Pemuda maka akan ku guncangkan dunia”, namun pernahkan rekan-rekan sekalian membayangkan bahwa Korea Selatan punya 7 Pemuda, bukan hanya sekedar untuk mengguncang, namun sekaligus untuk mendominasi Dunia.

7 pemuda yang kini menjadi pujaan para ABG dunia tergabung dalam grub boyband bernama BTS dengan basis fans raksasa yang dinamakan BTS-Army.

Bagaimana ceritanya BTS dan Korea Selatan begitu mendunia? Jadi begini ceritanya, semua berawal dari krisis ekonomi di Tahun 97-98, bukan hanya di Korea Selatan saja, negara kita Indonesia juga mengalami hal yang sama hingga akhir puncaknya Presiden Soeharto harus terguling dari kursinya.

Disaat keterpurukan itu, Korea Selatan pinjem duit IMF sebesar kira-kira Rp1.500 T untuk membangkitkan negara mereka, Korea Selatan bermodalkan keyakinan bahwa mereka tahu dan sadar diri “Kami punya potensi yang bisa dijual ke seluruh dunia dengan strategi global adalah budaya yang dikemas dalam entertainment”.

Nah kala itu bermodalkan duit hasil pinjeman ke IMF, dibentuklah Badan Ekonomi Kreatif yang difokuskan untuk membentuk industri kreatif dan teknologi informasi.

Korea Selatan jor-joran, hantam kanan-kiri untuk mengembangkan industri musik, film dan industri kreatif lainnya bertajuk Korean Pop (KPOP). Nah pemerintah disana berinisiatif untuk pengurangan pajak khusus industri ini.

Hasilnya? kurang dari 20 Tahun saja terjadilah Demam Korea atau Korean Wave yang menjangkit Dunia terutama Asia, brand-brand produksi Korsel penjualannya meningkat drastis seperti Samsung, Hyundai, dkk. Dengan meningkatnya industri tersebut banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran disana.

Kita kembali ke BTS, tahu nggak kalian pendapatan tahunan BTS aja hingga kini mencapai Rp1,5 Triliun/Tahun, kerjasama dengan McDonald melalui BTS-Meal berhasil meraup profit Rp150 Miliar.