Tetapi kali ini bapak benar-benar melukai hati orang tua kami dengan kalimat yang tidak pantas diucapkan seorang yang berpendidikan seperti bapak. Seolah mempertegas bahwa orang miskin tidak pantas kuliah di Universitas Halu Oleo.
Bapak mungkin sudah lupa bagaimana di awalnya bapak hidup susah sehingga sekarang sudah lupa bagaimana memahami orang susah seperti kami. Dan pada akhirnya kamipun juga paham ternyata untuk mencapai cita-cita butuh biaya yang banyak.
Jangan bunuh cita-cita kami dengan muluknya aturan yang siap menerkam dalam peliknya ekonomi orang tua kami, sebab kami adalah regenerasi yang punya kesempatan menggatikan bapak.
Mungkin bapak bisa menelisik kembali cerita usang bapak yang penuh perjuangan biar hatinya bapak tak secadas seperti sekarang.
Terimakasih
