Sejumlah Jurnalis Diintimidasi Aparat Saat Liput Demonstrasi di Kendari

ilustrasi gatenews.id

Saat itu, polisi sempat mengevakuasi warga yang terpapar gas air mata. Dua jurnalis ini sempat mengabadikan peristiwa itu. Namun, di waktu bersamaan, polisi mengamankan salah satu massa aksi. Ronald dan Harianto mengambil video menggunakan handphone karena mereka mengira yang diseret itu adalah warga yang pingsan terkena gas air mata.

Lalu, polisi berpakaian sipil mendatangi Harianto dan memaksa agar rekaman video yang diambil segera dihapus. Polisi kemudian merebut handphonenya dan menghapus video yang direkam.

Selain menghapus video, oknum polisi itu merekam video wajah Harianto yang dibumbui dengan nada ancaman.

“Awas saya tandai kau” kata Harianto menirukan pernyataan oknum polisi tersebut.

Di tempat yang sama, Ronald Fajar (IniKataSultra.Com) mendapatkan intimidasi yang sama. Salah satu oknum polisi berpakaian sipil mendatangi dirinya dan mencoba merampas handphone yang digunakan mengambil video. Oknum polisi tersebut memegang tangan Ronald dengan kuat lalu merampas handphonenya.

Handphone Ronald dalam mode terkunci, oknum polisi tersebut lalu memaksanya untuk membuka kuncinya. Merasa terancam, Ronald membuka mode kunci lalu menghapus semua dokumen foto dan video pada saat demonstrasi ricuh.

Setelah oknum polisi tersebut pergi, salah seorang polisi berpakaian provos kembali mendatangi Ronald dan memastikan video tersebut sudah dihapus.
 
Setelah diintimidasi di lokasi demo ricuh, Ronlad juga mendapatkan teror via telepon seluler oleh oknum tertentu.
Pertama, oknum itu menanyakan alamat tempat tinggalnya dan mengatakan ada yang perlu dibicarakan. Setelah itu, Ronald membalas pesan Whatsapp itu dan menanyakan identitas oknum tersebut.

Bukannya menyebut indentitasnya, oknum tersebut malah mengirimkan foto Ronald sembari menanyakan “ini saudara ya?”
Pelaku sempat menelpon Ronald tetapi tak diangkat. Oknum tersebut kembali mengirim pesan Whatsapp bahwa alamat kost Ronald di sekitar bundaran Kantor Gubernur Sultra dan meminta agar Ronlad menunggu di kostnya.