GATENEWS-LIFESTYLE:- Pernah lihat perempuan menangis? Atau kalian adalaj bagian dari yang sering menangis? Kaum Perempuan memang identik dengan perasaan yang lembut dan gampang terharu, katanya sih begitu.
Perempuan, pada banyak momen, bukan hanya kesedihan tapi juga membahagiakan, perempuan lebih mudah mengeluarkan air mata. Kenapa ya?
Perempuan dan air mata dianggap sebagai sahabat baik yang sulit terpisahkan. Apakah karena perempuan cengeng? Ternyata bukan karena itu, tapi ada alasannya mengapa kaum hawa lebih gampang menangis dibandingkan para pria.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Vengerhoest, psikolog klinis, diketahui kaum hawa menangis 30-64 kali dalam setahun. Sedangkan pria jauh lebih sedikit, hanya 6-17 kali. Ia melakukan survei terhadap lebih dari 5000 orang dewasa di belasan negara mengenai hal ini.
Perempuan juga menangis sekitar 6 menit setiap kalinya, sementara pria menangis selama 2-3 menit saja. Ada banyak alasan mengapa pria hanya menangis sebentar, terutama karena faktor sosial. Citra pria yang jantan memang tidak cocok jika harus mengeluarkan air mata terlalu lama.
Meski begitu, ternyata secara biologis pria memang dibentuk untuk meneteskan air mata hanya sedikit.
“Beberapa penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa pria memiliki saluran air mata yang lebih besar di mata mereka, sehingga kecil kemungkinan untuk membuat air mata ke titik tumpah dari kelopak mata ke pipi,” kata Geoffrey Goodfellow, seorang profesor di Illinois College of Optometry di Chicago.
Menariknya, pada riset lain di tahun 1960, (ada yang sudah lahir ditahun ini?) mengungkapkan, perempuan memang memiliki saluran air mata yang lebih pendek dan dangkal. Penelitian itu dilakukan dengan mengukur tengkorak pria dan wanita.
Nah, Kondisi hormonal, terutama testosteron, juga akan menghambat keluarnya air mata. Seperti diketahui kadar testosteron dalam tubuh pria jauh lebih banyak dibanding wanita.
Pada pasien laki-laki yang mengidap kanker prostat misalnya, akan lebih cenderung menjadi lebih emosional ketika diobati dengan obat yang menurunkan kadar testosteron mereka.