Koltim Panen Sawah Digital Farming Pertama di Sultra

Koltim Panen Sawah Digital Farming Pertama di Sultra

Ada juga kerja sama pengembangan program klaster pengendalian inflasi ketahanan pangan padi sawah terintegrasi peternakan sapi antara KPwBI Provinsi Sultra dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Koltim yang dimulai pada 17 November 2020 hingga 17 November 2023.

Tujuan kerja sama klaster tersebut untuk mendorong percepatan peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas melalui program intensifikasi dan ektensifiakasi lahan pertanian di lokasi program, khususnya di Desa Mokupa, Mandoke, dan Onemanu.

“Dalam pelaksanaannya, para pihak terkait akan melaksanakan program secara sinergi sesuai dengan tupoksi masing-masing, di mana KPwBI Sultra akan berperan aktif dalam pengembangan kelembagaan, inovasi teknologi, kewirausahaan, dan pengembangan agribisnis secara hulu hilir,” terang Andi Merya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Lasky Paemba, komoditas pangan padi sawah dengan daya dukung potensi pengembangan pertanian padi sawah cukup besar dan dapat menjadi salah satu lumbung beras di Provinsi Sultra.

Jika dicermati angka produktivitas lahan yang berada pada kisaran 5 hingga 6 ton per hektare, masih memungkinkan untuk ditingkatkan hingga di atas 7–8 ton/hektare. Oleh karena itu,

Jika dicermati angka produktivitas lahan yang berada pada kisaran 5 hingga 6 ton per hektare, masih memungkinkan untuk ditingkatkan hingga di atas 7–8 ton/hektare. Oleh karena itu, terkait pelaksanaan program ketahanan pangan nasional dan sejalan dengan peran KPwBI Provinsi Sultra dalam kerja sama klaster khususnya inovasi teknologi, pada tahap awal pelaksanaan program KPwBI Provinsi Sultra menginisiasi pengembangan demplot digitaisasi pertanian padi sawah terintegrasi peternakan sapi.

“Dalam pelaksanaan demplot, para pihak terkait berperan aktif sesuai dengan tupoksi masing-masing, yaitu KPwBI Provinsi Sultra berperan dalam pengadaan infrastruktur dan inovasi teknologi yang digunakan; Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Peternakan berperan selaku pendamping teknis budidaya demplot melelui penyediaan tenaga penyuluh; dan Koperasi LKMA Mokupa berperan sebagai lembaga pengelolah demplot,” jelasnya.

Kegiatan tersebut tidak lain untuk mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani tentang intensifikasi budidaya padi sawah teritegrasi peternakan, sekaligus mendorong implementasi budidaya pertanian secara terukur, teritegrasi, dan ramah lingkungan serta mendorong peningkatan produksi secara kualitas dan kuantitas untuk meningkatkan daya saing pasar, menciptakan lahirnya petani ahli yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pertanian melalui intorduksi teknologi digital ditunjang hasil kajian penelitian berbasis masyarakat, serta media belajar petani dalam mengintroduksi inovasi teknologi yang tepat dan efisien dalam mewujudkan intensifikasi budidaya padi sawah secara terukur, teritegrasi, dan ramah lingkungan.

Untuk diketahui, Kabupaten Koltim mempunyai luasan sawah eksisting 16.358 hektare (angka tetap 2021) yang terbesar di 12 kecamatan. Area tersebut juga menjadikan Koltim mampu memproduksi gabah kering 128.187 ton dengan produktivitas per hektare 46.36 Ku/Ha (data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, 2021).