BKKBN Dinilai Sukses dalam Menjalankan Dua Program Unggulan

Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) pada rapat review program KKBPK yang berlangsung di Auditorium BKKBN, Jakarta.(F-ist)

JAKARTA, GateNews.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kegiatan telaah program di penghujung tahun (Reviu) terkait Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) selama 2019. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (09/09/2019) di Auditorium BKKBN, Jakarta.

Pada kegiatan review tersebut, ada beberapa hal penting yang menjadi inti pembahasan terutama terkait kendala yang muncul selama pelaksanaan program dan kegiatan baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Provinsi pada Semester I Tahun Anggaran 2019. Selain itu juga dibahas tentang penyusunan Rencana Aksi apa yang akan dilakukan pada Semester II Tahun Anggaran 2019 dengan sisa waktu yang kurang lebih 4 bulan lagi.

Sejalan dengan tema kegiatan review kali ini “Percepatan Pencapaian Kinerja Program KKBPK dalam Rangka Menyongsong RPJMN Tahun 2020-2024”. Maka diharapkan kinerja BKKBN yang akan dilaksanakan pada Semester II-2019, dapat lebih baik lagi. Demikian disampaikan Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dan dihadiri oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Andalan Kelompok UPPKS (BPP AKU) Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BKKBN, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN, Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia, Kepala OPD KB Provinsi, Para Pejabat Administrator BKKBN serta Mitra terkait.

Pada awal tahun 2019, BKKBN telah melakukan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dan Simposium Nasional yang dihadiri oleh Internal BKKBN, Mitra Kerja Pusat, dan Provinsi untuk membahas pentingnya program KKBPK di era Revolusi Industri 4.0.

“Diharapkan melalui kegiatan tersebut terjalin koordinasi yang baik dengan OPD KB Provinsi serta seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun, mengembangkan dan menindaklanjuti berbagai kebijakan dan strategi Pembangunan KKBPK” ucap dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)

Hasto juga menjelaskan pencapaian BKKBN tahun 2018, yang menunjukan dari 5 (lima) sasaran strategis, hanya 2 (dua) yang berhasil memenuhi target, yaitu Penurunan angka putus pakai (DO) dengan capaian 25% dari target sebesar 25% (persentase capaian 100%); dan Peningkatan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan capaian 23,1% dari target sebesar 22,3% (persentase capaian 103,6%). Sedangkan 3 (tiga) sasaran strategis yang belum dapat memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu pertama penurunan angka kelahiran total (TFR) dengan capaian 2,38 per WUS usia 15-49 tahun dari target sebesar 2,31 (persentase capaian 97,1%); Kedua, Penggunaan kontrasepsi modern (mCPR) dengan capaian 57% dari target sebesar 61,1%; dan ketiga penurunan unmet need dengan capaian 12.4% dari target sebesar 10,14%.
“Tentunya ini merupakan PR bersama kita agar target yang telah ditetapkan di tahun 2019 ini dapat tercapai 100%” imbuhnya.

Sebagaimana yang dikatakan Hasto, bahwa diperlukan langkah-langkah konkrit yang dapat mempercepat pencapaian sasaran peningkatan kesertaan ber KB modern, penurunan unmet need dan penurunan kasus anak stunting sehingga dengan tercapainya target-target tersebut akan mempercepat penurunan TFR secara nasional dan didukung dengan validitas data operasional yang baik sehingga intervensi terhadap target atau sasaran lebih tepat dan melaporkan hasilnya sesuai kondisi riil hasil capaian pelayanan dan pengendalian program di lapangan.