GATENEWS.ID: MUNA – Masyarakat Pecinta Rajiun (MPR) menilai Pemkab Muna terlalu berlebihan menanggapi persoalan baliho LM Rajiun Tumada yang terpasang pada sejumlah titik di Kabupaten Muna.
MPR yang dimotori Muhammad Rahman dan La Ode Muhammad Amin menantang Pemkab Muna menghadirkan ahli bahasa untuk menilai kalimat “Amaimo Paada Ini” dikategorikan melecehkan atau tidak tagline pariwisata daerah yang dipimpin LM Rusman Emba itu.
Rahman bahkan meminta menunjukkan dasar hukum tagline “Mai Te Wuna” sehingga tak bisa digunakan selain Pemkab Muna sendiri.
“Jangan arogan, ini negara hukum bukan negara semau gue,” kata Rahman.
Rahman juga mengingatkan agar tidak membawa-bawa nama Pemkab Muna hanya untuk memuluskan keinginan pribadi.
“Pemda itu bicara representasi masyarakat Muna dan tidak ada masyarakat yang merasa resah dengan baliho apalagi tahapan pilkada juga belum dimulai,” kata Rahman.
Rahman menyampaikan, kalau MPR ini cinta damai dan berharap kepada pemerintah daerah untuk ikut menyejukkan suasana di Wite Barakati.
Ia menunjukkan baliho LM Rajiun Tumada di Muna kebanyakan berada di lahan dan pekarangan warga. Untuk itu, gambar Bupati Muna Barat tersebut mestinya tidak dipersoalkan.