Online Shop Jadi Sarana Pemasaran Batik Lasem di Tengah Pandemi

Aditya Santoso (Pilot Maskapai Penerbangan Nasional) dan Priscilla Renny (Pengusaha Batik di Lasem) berbagi pengalaman dalam dialog produktif bertema Vaksin: Harapan Kembali Produktif di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2020.

GATENEWS.ID: JAKARTA – Seringkali, situasi membuat kita harus memacu diri untuk berpikir kreatif dan melakukan inovasi. Terutama bagi yang bergerak di sektor swasta untuk menggerakkan roda ekonomi kehidupannya.

Selama pandemi COVID-19, banyak pelaku usaha yang harus memutar otak demi mempertahankan bisnisnya. Salah satu strategi yang dianggap jitu adalah dengan memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk untuk pasar yang lebih luas- seperti yang tengah dilakukan para pengusaha batik Lasem di Jawa Tengah.

Adalah Priscilla Renny, seorang pengusaha batik Lasem. Di tengah pandemi ini, dia berhasil memaksa para pengusaha batik di Lasem, Jawa Tengah untuk ramai-ramai berjualan secara daring. Ekonomi digital ini, disebutkannya belum begitu banyak dilirik para pengusaha sebelum pandemi COVID-19.

“Kebetulan kemarin dari pihak pemkab setempat kami diajarin untuk online shop. Untuk saat ini online shop yang membantu kita untuk melakukan penjualan produk batik Lasem,” kata Renny dalam Dialog Produktif bertema ‘Vaksin: Harapan Kembali Produktif’ yang digelar secara virtual di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (2/12/2020).

Sebelum menjajal berjualan di platform digital, Renny mengaku jika pemasaran hanya dilakukan secara manual dari mulut ke mulut. Terkadang, ia juga memasarkannya secara langsung melalui pesan ponsel. “Dengan berjualan online, arus keuangan usaha sedikit demi sedikit mulai pulih. Untuk penjualan tiap bulan sudah ada peningkatan. Meski belum normal kayak dulu. Sekarang minimal penjualan sudah ada. Walau minus, tapi masih ada pemasukan,” aku Renny.

Pemerintah sendiri tak tinggal diam membantu masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi COVID-19. Berbagai bantuan disalurkan melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Total anggaran PEN mencapai Rp 695,2 triliun. Bantuan yang diberikan salah satunya menyasar masyarakat ekonomi lemah dan UMKM. Para pelaku usaha ini diberi bantuan modal produktif untuk memulihkan usahanya.

Editor: Gugus Suryaman
Sumber Kemenkoinfo