GATENEWS – MUNA: Melimpahnya kandungan batu kapur di Muna mendorong PT Lakarinta Maleura Sejahtera (LMS) mengelolanya. Bupati Muna, L.M. Rusman Emba, menyebut bahan tambang ini berada di tiga kecamatan yakni Lohia, Kabawo, dan Tongkuno yang diperkirakan mencapai 5.000 miliar ton. Kandungan Kalsium Oksida (CaO) yang dimilikinya pun mencapai 56 persen. Lebih tinggi empat persen dari yang dipunya pertambangan batu kapur di China.
Rusman mengklaim, penambangan bahan yang dipakai untuk pencucian emas dan nikel ini akan membawa kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muna, khususnya masyarakat sekitar tambang.
Politisi PDIP ini berdalih demikian karena menurutnya PT MLS dikelola langsung oleh masyarakat lokal yang ada di Desa Lakarinta dengan pembagian saham sebesar 52 persen dari keuntungan digunakan langsung warga.
“Jika kita olah bersama maka bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di tengah-tengah masyarakat kabupaten Muna,” katanya, Senin (30/9/2019).
Rusman juga memgaku pihaknya telah sepakat dengan perusahaan terkait pengelolaan tambang ini akan disandingkan dengan pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Lakarinta yakni permandian Maleura.
IUP PT MLS seluas 147,9 hektar tanah ulayat masyarakat yang berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman.
Berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) pada 2019 ditarget akan menambang batu kapur sekitar 200 ribu ton per tahun.
Laporan: Anuardin